Dumai, (Pantaunews.co.id) – Kepala Sekolah SMPN 15 Dumai, Elly Sukarelawati Simangunsong, S.Pd menanggapi terkait persoalan mosi tidak percaya yang ditujukan kepadanya sejumlah guru, bagian TU dan wali murid beberapa waktu yang lalu.
Elly mengatakan kepada awak media, bahwa tidak ada persoalan sebelumnya dan bahkan ia tidak menyadari hal ini menimpa kepadanya, Senin (12/08).
” Jujur saya juga awalnya terkejut, dan saya baru mengetahui adanya pemanggilan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Dumai,” ujar Elly.
Elly juga menyayangkan tidak ada komunikasi antara pihak komite sekolah dengan dia sebelumnya perihal adanya keluhan dari wali murid.
Ditambahkan Elly yang sudah mengepalai SMPN 15 Dumai sejak tahun 2017 silam, menceritakan adanya perubahan sistem dan penerapan disiplin sekolah.
“Saya orangnya disiplin pak, tidak suka neko neko. Mungkin ini yang dianggap sejumlah pihak guru dan komite, kelihatan saya ini arogan,” beber Elly.
Sebagai peringkat kelulusan terbaik dan rangking ke 8 tahun 2019 ini dari seluruh SMPN se-Kota Dumai, prestasi ini wajib diacungkan jempol sejak kepemimpinan Elly.
Banyak perubahan dan dobrakan dalam meningkatkan mutu belajar dan mengajar SMPN 15 Dumai, salah satu keberanian dalam mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) pada tahun 2017, padahal SMPN 15 Dumai belum memiliki peralatan dan perlengkapan komputer.
“Puji syukur pak, saya beranikan diri menumpang ujian di SMK Persada, dan pada tahun 2018, kita mendapatkan bantuan dari pusat sebanyak 40 unit komputer,” kenangnya.
Disiplin dan ketegasan sebagai kepala sekolah, ini mungkin menjadi penilaian yang terkesan ego dan arogan seorang kepala sekolah.
Saat dikonfirmasi Zulherman, Komite Sekolah SMPN 15 Dumai, Kamis (15/08) menceritakan bahwa ini diduga berawal adanya surat edaran yang dikeluarkan oleh Kepsek SMPN 15 dalam pergantian seragam baru.
“Saya mendukung setiap apa yang dilakukan, asal bermanfaat dalam meningkatkan mutu belajar dan mengajar oleh pihak sekolah. Saya juga baru mengetahui adanya keluhan dari wali murid adanya pemberitahuan terkait adanya pembelian seragam baru,” tegas Zulherman.
Dilanjutkan Zulherman, bahwa sebagai Ketua Komite, ia hanya sebagai jembatan komunikasi antara pihak sekolah dan wali murid, terkait surat mosi tidak percaya tersebut.
“Saya maunya yang terbaik, agar pihak Disdikbud Kota Dumai dapat menjembati dan menyelesaikan konflik tersebut,” tutupnya.
Laporan : Erwin Komeng
Editor : Redaksi
Editor : Redaksi