Oral Seks : Meningkatkan Resiko Berbagai Penyakit -->

News

Oral Seks : Meningkatkan Resiko Berbagai Penyakit

Kamis, 08 Agustus 2019, 12:12 AM
Jakarta,(Pantaunews.co.id) - hubungan seks yang tidak lazim. Juga di atur dalam RUU Penghapusan kekerasan seks yang  Salah satunya adalah Oral seks  yang dianggap berbahaya karena bisa menularkan virus dan bakteri ke tubuh.


"Itu berbahaya karena menjadi pintu masuknya virus dan bakteri. Itu yang harus kita informasikan kepada masyarakat kalau jalur mulut itu bukan jalur yang aman," ucap Ketua Kelompok Studi Infeksi Menular Seksual Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit Dan Kelamin Indonesia (Perdoski) Hanny Nilasari sebagaimana dikutip dari Antaranews  Selasa (6/8/2019).

Tindakan memaksa pasangan melakukan seks oral dinilai sebagai suatu tindakan yang menyimpang yang perlu diatur lebih lanjut dalam RUU PKS. Diharapkan oleh Hanny, saat UU tersebut disahkan, wanita bisa menolak apabila ada ajakan melakukan seks oral secara paksa.

Seks oral dianggap berbahaya bukanlah hal yang patut dipertanyakan. Hingga kini, sejumlah penyakit dari infeksi hingga kanker dikaitkan dengan seks oral, sehingga praktik seks satu ini juga berisiko tinggi.

Banyak orang yang mengira seks lewat mulut adalah praktik yang aman dan tidak menularkan penyakit apapun. Risiko sebenarnya bisa ditekan apabila menggunakan proteksi seperti kondom. Akan tetapi banyak sekali pasangan yang merasa lebih suka tanpa menggunakan proteksi apapun.

Dari berbagai sumber, berikut adalah risiko yang bisa terjadi dari seks oral

Kanker tenggorokan
Melakukan seks oral bisa membuatmu berisiko menularkan human papillomavirus (HPV) yang bisa menyebabkan kanker tenggorokan atau orofaringeal (bagian tengah tenggorokan). Salah satu studi tahun 2007 menunjukkan adanya peningkatan risiko akan kanker jenis tersebut pada orang yang melakukan seks oral setidaknya enam pasangan berbeda.

Baik pria maupun wanita bisa terkena infeksi ini. Berita baiknya adalah kanker tenggorokan yang disebabkan oleh HPV cenderung lebih mudah ditangani ketimbang yang disebabkan oleh merokok dan minum alkohol.

HIV
Meski relatif rendah risiko ketimbang seks melalui vagina atau anal, namun kita bisa tertular HIV (Human Imunodeficiency Virus) melalui seks oral. Terutama apabila saat mempraktikkannya tidak menggunakan proteksi sama sekali.

Risiko tertular HIV semakin meningkat juga apabila jika yang melakukan seks oral sedang sariawan atau ada luka, jika ejakulasi terjadi di dalam mulut, atau yang menerima seks oral mengidap penyakit menular seksual. Pada umumnya, risiko penularan seks oral ini lebih utama terjadi pada yang melakukan seks oral

Herpes
Meski herpes genital dan oral disebabkan oleh strain virus herpes yang berbeda, namun tetap mungkin bagi virus manapun menginfeksi lokasi keeduanya. Sehingga sangat mungkin menularkan herpes melalui seks oral.

Berbeda dengan HIV, virus herpes bisa menyebar dari kedua pasangan saat melakukan oral seks. Penularan herpes saat seks oral sangat berbahaya, bahkan herpes adalah penyakit yang menular meski tanpa gejala.

Gonorrhea
Gonorrhea bisa ditularkan saat melakukan seks oral pada pria, dan baik keduanya bisa berisiko terkena penyakit tersebut. Masih sedikit penelitian yang menyebutkan bahwa penularan bisa terjadi saat melakukan seks oral pada wanita.

Risiko gonorrhea dalam seks oral pada wanita cukup kecil karena infeksi tidak mencapai serviks. Menggunakan kondom cukup efektif dalam mencegah penularan gonorrhea selama melakukan seks oral

Chlamydia
Chlamydia merupakan salah satu penyakit menular seksual, dan jika tertular maka kedua belah pihak berisiko tinggi terkena penyakit tersebut. Risiko penularan chlamydia hampir sama seperti gonorrhea.

6. Sifilis
Sifilis merupakan penyakit menular seksual yang sangat mudah ditularkan melalui seks oral. Meski sifilis hanya bisa ditularkan apabila pengidapnya mengalami gejala selama tahap primer dan sekundernya, terkadang sariawan-sariawan yang tak sakit membuatnya terabaikan.

Oleh sebab itu, banyak orang yang tak mengetahui mereka memiliki gejala sifilis saat mereka menularkan ke pasangan mereka.

7. Hepatitis B
Penelitian soal hal ini masih belum dapat disimpulkan apakah hepatitis B benar-benar bisa ditularkan melalui seks oral. Namun kontak anal-oral merupakan faktor risiko infeksi hepatitis A, dan juga bagi hepatitis B.

kedua tipe hepatitis tersebut bisa dicegah dengan vaksin.

Editor:  dds




TerPopuler