Jakarta (PantauNews.co.id) - Sebanyak 31 penutur asing yang berasal dari 18 negara mengikuti Lomba Bahasa Indonesia yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Jakarta (15/8/2019). Seluruh peserta terbagi ke dalam tiga bidang lomba, yaitu pidato, cerita rakyat, dan debat.
Kepala Bagian Fasilitasi Internasional dari Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri (PKLN), Yaya Zakaria menyampaikan bahwa lomba ini adalah salah satu cara untuk memperkenalkan Indonesia melalui bahasa. Yaya berharap peserta yang mengikuti lomba dapat turut membantu menyebarkan bahasa Indonesia secara meluas.
"Harapannya ke depan, mudah-mudahan bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Mereka bisa menyebarluaskan, mereka berminat, (jadi) seperti bola salju," tuturnya.
Salah satu juri lomba, Emi Emilia menuturkan bahwa peserta yang mengikuti lomba sudah bagus. Hal itu terlihat dari kemampuan mereka berpidato.
"Bagus, mereka sudah bisa berpidato. Jadi ada persyaratan maksimal enam bulan (kumulatif) belum pernah tinggal di Indonesia. Artinya bahwa kemampuan mereka berbahasa Indonesia mereka merupakan produk pembelajaran bahasa Indonesia di tempat mereka," kata Emi.
Seorang peserta dari Mesir, Asma Tahsin Mohamed mengaku termotivasi untuk belajar bahasa Indonesia karena ingin membantu teman-temannya dari Indonesia yang berkuliah di Al Azhar untuk mempelajari bahasa Arab. Peserta bidang lomba pidato ini pun memiliki teman-teman di Kairo yang sudah lebih dahulu belajar bahasa Indonesia.
"Saya sangat suka budaya dan bahasa orang Asia. Setelah belajar bahasa Indonesia, saya suka orang Indonesia, makanan Indonesia juga dan hal itu membuat saya mau lanjut belajar bahasa Indonesia sampai sekarang," tuturnya. (Aji Shahwin)
Seleksi lomba di masing-masing negara sudah dilaksanakn pada April - Juni 2019. Seleksi diadakan di negara yang memiliki perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia dan Rumah Budaya. Negaranegara tersebut adalah Thailand, Jerman, Mesir, Australia, Belanda, Timor Leste, Malaysia, Inggris, Filipina, India, Prancis, Saudi Arabia, Singapura, Jepang, Amerika Serikat, dan Papua New Guinea.
Sumber : Kemdikbud
Editor : Redaksi