Pekanbaru (PantauNews.co.id) - Kabar pilu atlet bola voli andalan di sekolahnya, Riska Ramadila, warga Lipat Kain, Kampar Kiri, Kampar, menderita tumor di bagian lutut sebelah kanan langsung direspon Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.
Gadis berusia 17 tahun yang mengalami benjolan cukup besar di bagian lututnya tersebut diberikan jaminan untuk biaya perobatan.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Riau memasukkan nama Riska Ramadila sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat Penerima Bantuan Iuran (JKN-KIS PBI) APBN, guna menanggung segala biaya pengobatan penyakit tumor dideritanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadis Kes) Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir akhir pekan kemarin mengatakan, pihaknya sudah memasukkan nama Riska Ramadila sebagai peserta JKN-KIS PBI. Sehingga biaya pengobatan penyakit tumor yang diderita oleh Riska nantinya akan ditanggung oleh pemerintah.
"Untuk pembiayaan tidak masalah karena pasien sudah punya kartu JKN-KIS," kata Mimi, Minggu (02/02/2020).
Mimi mengungkapkan, Riska sudah dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arifin Achmad Pekanbaru dengan pendampingan dari Puskesmas dan Dinkes Riau.
"Riska telah diperiksa oleh dokter di Poli Bedah Onkologi RSUD Arifin Achmad, dr Elfadri. Selain itu, kita juga sudah lakukan edukasi ke keluarga pasien dan menyampaikan kondisi medis pasien serta tindakan yang akan dilakukan secara klinis," ujarnya.
Riska mengalami benjolan di lututnya sejak Juli 2019 lalu.Saat itu Riska sempat dibawa berobat ke Puskesmas Lipat Kain. Lalu dirujuk ke Rumah Sakit Prima Pekanbaru atas permintaan keluarga pasien.
Bulan Agustus 2019, pasien dinyatakan menderita Ca Tulang Malignant, lalu dirujuk oleh pihak Rumah Sakit Prima ke RSUD Arifin Ahmad.Setelah sempat mendapatkan perawatan di RSUD Arifin Ahmad, pasien tidak pernah lagi berobat.
Akibatnya benjolan di lutut Riska pun semakin membesar.Pihak keluarga kemudian memutuskan membawa pasien berobat alternatif.
Kemudian pada bulan Desember 2019 lalu, terjadilah insiden yang tidak diinginkan. Saat itu Riska sedang bermain volly dan kakinya terbentur.
Akibat insiden tersebut, Riska langsung dibawa ke RS Awal Bros Panam. Namun saat itu pihak RS Awal Bros Panam menyatakan tidak mampu menangani penyakit yang diderita oleh Riska sehingga harus dirujuk ke Jakarta.
"Tapi keluarga pasien tidak mau. Jadi sehabis berobat dari RS Awal Bros Panam tumor kakinya makin besar secara progresif. Keluarga pasien kembali ke alternatif, oleh karena takut diamputasi," ucap Mimi.
Pihaknya pun sudah menyarankan ke pihak keluarga agar segera dirujuk ke Jakarta. Sebab penyakit tersebut bisa bahaya tidak diobati segera.Namun keluarga pasien tetap menolak.
"Keluarga pasien setuju dibawa berobat ke Jakarta, dengan catatan kakinya tidak diamputasi, baru dia mau. Tapi kita tunggu lah kabarnya satu, dua minggu kedepan. Karena keluarga besar pasien mau berembuk dulu," kata Mimi.
Sumber: Tribun Pekanbaru