Pelatihan Guru di Dumai: Apical dan Tanoto Foundation Dorong Pembelajaran Aktif -->

News

Pelatihan Guru di Dumai: Apical dan Tanoto Foundation Dorong Pembelajaran Aktif

Kamis, 24 Juli 2025, 10:00 PM



ONLINERIAU.COM — Sebagai wujud nyata dari komitmen terhadap peningkatan kualitas pendidikan dasar, Apical Group berkolaborasi dengan Tanoto Foundation menggelar pelatihan penyegaran (refreshment training) Modul PINTAR bagi para pendidik di Kota Dumai. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 22–23 Juli 2025, di SDN 001 Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan, Riau.


Modul PINTAR merupakan program strategis yang dikembangkan Tanoto Foundation untuk memperkuat kapasitas guru dalam menerapkan pembelajaran aktif, literasi, dan numerasi secara efektif dan berkelanjutan di sekolah. Kegiatan pelatihan kali ini diikuti oleh 20 guru dari empat sekolah dasar, yakni SDN 001, SDN 005, SDN 008, dan MIN 1 Dumai.


SDN 001 Lubuk Gaung sendiri merupakan sekolah baru yang dibangun oleh Apical Group sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Gedung ini menggantikan fasilitas lama yang dinilai tidak layak dan berada di dekat jalur kendaraan berat, demi menjamin keselamatan dan kenyamanan siswa.


Dalam keterangannya, Kamis (24/7/2025), CSR Manager Apical Group Agus Wiastono menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan untuk berkontribusi terhadap kemajuan komunitas lokal.


“Kami tidak hanya membangun sarana fisik, tetapi juga berupaya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, khususnya tenaga pendidik. Pendidikan adalah fondasi pembangunan komunitas yang berkelanjutan,” ujar Agus.


Kegiatan ini menjadi kelanjutan dari pelatihan dasar yang sebelumnya telah diberikan, dengan materi yang lebih mendalam. Para guru dibekali berbagai teknik pembelajaran aktif, mulai dari penggunaan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD), penyusunan Pertanyaan Inisiatif Tinggi (PIT), hingga pendekatan pembelajaran berdiferensiasi.


Pada hari kedua, pelatihan berfokus pada pemahaman Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), pengembangan budaya baca, penyusunan modul ajar, serta sesi simulasi dan evaluasi pembelajaran.


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Dumai, Yusmaindar, dalam sambutannya menyampaikan harapan agar para peserta dapat menerapkan ilmu yang diperoleh secara konkret di kelas.


“Literasi dan numerasi bukan hanya kemampuan membaca dan berhitung, tapi juga mencakup analisis dan pemecahan masalah. Saya berharap pelatihan ini benar-benar berdampak pada kualitas proses belajar-mengajar di sekolah,” tegas Yusmaindar.


Senada dengan itu, fasilitator PMU Tanoto Foundation, Yusriwiati Yose, menekankan pentingnya implementasi hasil pelatihan dalam praktik sehari-hari.


“Pelatihan ini tidak akan bermakna jika hanya berhenti pada tataran teori. Guru harus berani mencoba dan terus menyesuaikan dengan kebutuhan murid di lapangan,” ucapnya.


Seluruh rangkaian kegiatan ini juga sejalan dengan visi 5C Apical Group: berkontribusi bagi Community (komunitas), Country (negara), Climate (iklim), Customer (pelanggan), dan Company (perusahaan). Melalui penguatan kapasitas guru dan peningkatan mutu pendidikan dasar, Apical berharap dapat menumbuhkan perubahan positif yang berakar dari masyarakat lokal. (adv/red)




TerPopuler