Endra, Ketua Persatuan Pedagang Pasar Bundaran (P3B) Kota Dumai |
ONLINERIAU.COM - Sudah memasuki hari kesepuluh pasca Hari Raya Idul Fitri 1444 H/2023, tampaknya belum ada tanda tanda Pasar Kelakap Tujuh Kota Dumai ini akan dioperasikan.
Seperti kutipan pernyataan Kepala Dinas Perdagangan Kota Dumai Hermanto, menyebutkan bahwa Pasar Kelakap Tujuh ini akan dioperasikan sesudah lebaran Idul Fitri, tampaknya cuma isapan jempol semata.
"Saat ini kan masih bulan puasa, mudah mudahan siap lebaran Idul Fitri, segera difungsikan," ucap singkat Kadisdag Dumai, Senin (10/4/2023) lalu.
Diketahui saat ini, Selasa (2/5/2023), Wali Kota Dumai H. Paisal, SKM, MARS memimpin rapat terkait rencana pemindahan agen ikan Pasar Bundaran ke Pasar Kelakap Tujuh bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kepala OPD serta perwakilan pedagang yang hadir pada kegiatan ini.
Dalam rapat ini, disepakati bahwa pemindahan direncanakan akan dilaksanakan dalam waktu secepatnya. Pemerintah Kota Dumai melalui Dinas Perdagangan serta OPD terkait akan terus melaksanakan pendampingan kepada agen ikan serta pedagang yang dipindah ke Pasar Kelakap Tujuh.
Wali Kota Dumai menginginkan agar pemindahan ini nantinya dapat dilangsungkan dengan aman serta disosialisasikan lebih lanjut kepada pedagang agar tidak terjadi kesalahpahaman informasi yang menimbulkan pertanyaan dari para pedagang di sekitar Pasar Bundaran.
"Kita akan laksanakan pemindahan agen ikan secepatnya dengan tetap berkomunikasi dengan perwakilan agen dan pedagang agar pemindahan ini berjalan dengan lancar dan sesuai dengan harapan. Fasilitas pasar di Kelakap Tujuh saat ini telah lengkap dan siap untuk ditempati oleh agen ikan yang akan di relokasi," ucap Paisal, Walikota Dumai dalam siaran persnya.
Ditempat terpisah, Ketua Persatuan Pedagang Pasar Bundaran (P3B) Endra menyampaikan dirinya tidak mengetahui adanya terkait rapat pemindahan Pedagang Ikan Pasar Bundaran yang dipimpin Walikota Paisal, Selasa (2/5/2023).
"Siapa pedagang atau agen ikan yang mau pindahkan ke Pasar Kelakap Tujuh," ucap Endra tampak berang.
Endra juga menegaskan bahwa mayoritas pedagang atau agen ikan di Pasar Bundaran menolak untuk dipindahkan ke Pasar Kelakap Tujuh.
"Siapa pedagang atau agen ikan Pasar Bundaran yang mau dipindahkan ketempat yang sepi pembelinya. Secara pribadi, saya tidak setuju khususnya para pedagang ikan direlokasi ke Pasar Kelakap Tujuh, jika merugi siapa yang bertanggungjawab," tegas Endra menyampaikan.
Desas desus terkait adanya pernyataan atau persetujuan sejumlah para pedagang atau agen ikan Pasar Bundaran mau dipindahkan ke Pasar Kelakap, Endra membantah keras isu tersebut.
"Saya sudah dapat informasi adanya dugaan oknum yang menyampaikan informasi bohong ke Walikota Dumai, bahwa sejumlah pedagang Pasar Bundaran tersebut mau pindah asalkan dibuatkan tempat atau los-los ikan. Ini pandai-pandainya mereka untuk mencari keuntungan pribadi," tukas Endra enggan menyebutkan siapa oknum yang dimaksud.
Endra menambahkan, terkait pemindahan Pedagang ke Pasar Kelakap Tujuh ini sudah pernah dilakukan sebelum Walikota Dumai Paisal. Namun faktanya, sejumlah pedagang di Pasar Kelakap Tujuh ini tidak bertahan lama dan kembali pindah ketempat asalnya.
Selanjutnya ditambahkan Amir, salah satu pedagang ikan ini menyampaikan bahwa ia mengalami rugi besar saat berdagang di Pasar Kelakap Tujuh. Saat itu, Amir bersedia untuk dipindahkan dari Pasar Dock ke Pasar Kelakap Tujuh.
"Saat berdagang disana, saya mengalami kerugian sekitar Rp30 jutaan dan sampai terjual tanah dan mengadaikan rumah sebagai agunan untuk pinjaman bank," kenang Amir tampak sedih.
Pantauan dilapangan, saat ini kondisi Pasar Kelakap Tujuh cukup mengenaskan. Tampak dari depan, sejumlah bangunan dalam kondisi tidak layak ditempati.
Selanjutnya, sejumlah bangunan lainnya juga sudah tidak layak akibat pasar terlalu lama tidak difungsikan. Tampak proyek dengan jumlah puluhan miliar yang dianggarkan sebelum Walikota Dumai Paisal ini menjabat, bak bangunan tua yang sudah dimakan masa. (tim/red)