Tembakau Super Gorila Marak Di Konsumsi Pelajar Dan Mahasiswa -->

News

Tembakau Super Gorila Marak Di Konsumsi Pelajar Dan Mahasiswa

Senin, 23 Januari 2017, 12:33 PM
PantauNews - tembakau yang dicampur dengan zat kimia saat ini sedang marak di kalangan mahasiswa dan sering di salah gunakan.. Apalagi, efek dari penggunaan rokok jenis baru ini bisa membuat seseorang ber halisinasi lebih parah dari mengkonsumsi narkob jenis ganja.



Memang tembakau itu bukanlah jenis narkotika yang bisa menyebabkan pemakai menjadi kecanduan. Apalagi dalam produk tembakau itu tidak terlihat cukainya dalam mengedarkannya di kalangan masyarakat.

Salah seorang nara sumber yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, sejak dua bulan belakangan ini tembakau super cap Gorilla kerap dikonsumsi oleh para mahasiswa. Efeknya tidak seperti ganja atau jamur yang bisa membuat tertawa seseorang.
Namun, ketika dua kali menghisap tembakau super cap Gorilla, seseorang seperti tidak bisa bergerak. Hal ini dikarenakan tembakau itu disemprotkan sebuah cairan kimia sebelum dikonsumsi penggunanya.

Bahasa isyarat untuk mengkonsumsi tembakau itu adalah ayo ngegors. Artinya adalah bersiap untuk tertiban seekor gorila besar dan tidak mampu bergerak. Barang itu sebagai pengganti narkoba jenis ganja yang sudah banyak diburu oleh pihak kepolisian.

Cara mendapatkan tembakau super cap Gorilla itu biasanya memesan dari mulut ke mulut. Namun, kalau di pasaran ada di sebuah pasar di wilayah Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Di sana biasa tempat berkumpulnya anak muda.
Bentuknya bisa dimasukan dalam sebuah rokok dengan merek Marlboro atau dibentuk seperti lintingan tembakau. Bau hasapnya seperti asap rokok biasa. Sehingga, tidak ada ketakutan bagi para pengguna untuk mengkonsumsi gors itu di tempat manapun.
"Yang bikin ada efeknya kalau yang saya dengar. Tembakaunya disemprotin zat kimia," tutur F.
Untuk satu batang rokok isi tembakau super cap Gorilla ini diberikan tarif sebesar Rp 25.000. Sementara, kalau dibeli perbungkusan plastik bisa mencapai Rp 300.000.
"Biasanya mesen sama temen dan buat coba-coba aja," tutur F.

Sementara itu, R (18) satu mahasiswa di kawasan Jakarta Selatan menuturkan bahwa dirinya penasaran dengan rokok isi tembakau super cap gorila itu. Bukan rasa tenang dan ceria, sensi yang didapatkan setelah menghisap tembakau itu.
Namun, kepanikan karena tubuhnya terasa berat dan tidak bisa bergerak.
"Gue penasaran dan langsung ngisep tujuh kali. Saya sempet ngomong mana nih efeknya. Setelah hisapan ke delapan, tubuh saya merasa aneh dan tidak bisa bergerak," kata R.
Kebanyakan para anak muda menggunakan gors di sebuah tempat beer house. Mereka seperti zombie dan tidak bisa bergerak kala menghisap tembakau super cap Gorilla itu.
"Biasanya kalau lagi ngebeer ada gors juga. Kalau dipadukan rasanya enak," tutur R.

Kepala Bagian Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Aswin mengatakan, polisi akan melakukan penelusuran terkait peredaran tembakau super cap Gorilla itu.
"Nanti kami akan cek peredarannya di mana saja," tutur Kompol Aswin.

Kalau memang itu menyalahi aturan, maka pengedar tembakau itu akan ditangkap pihak kepolisian. Hal ini dikarenakan sudah menyalahi aturan.
"Nanti kami gerebek tempat penjualannya kalau memang terbukti benar," tutur Kompol Aswin.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menanggapi atas beredarnya tembakau super cap Gorila, dua bulan belakangan ini.
Di mana tembakau tersebut dinilai telah disalahgunakan oleh kalangan remaja untuk menjadi tembakau yang memabukkan seperti ganja.
Apalagi, tembakau tersebut dengan mudah dibeli di salah satu pasar di kawasan Kebayoranbaru, Jakarta Selatan.
"Saya sudah baca. Polisi lagi selidiki, cek," kata Ahok saat ditemui dalam acara "Ketuk Pintu Layani dengan Hati" di rusunawa Pinus Elok, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Minggu (24/5/2015).
Termasuk, nantinya untuk masalah penjualan tembakau tersebut di salah satu pasar.
Pihaknya juga akan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
"Kita serahkan sama polisi," kata mantan Bupati Belitung Timur itu.
Seperti diketahui, tembakau tersebut selain dijual dari mulut ke mulut dan di salah satu pasar, juga dijual via situs jual beli online.
Harga untuk satu batang rokok isi tembakau itu, sebesar Rp 25.000. Sedangkan, untuk harga per bungkusnya, mencapai Rp 250.000 hingga Rp 300.000.



TerPopuler